Jumat, 28 Oktober 2011

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN


TEORI UTAMA PEMBANGUNAN
Oleh: Hairul Ilhami, SE., MM

1. Teori pertumbuhan linear
a. Teori pertumbuhan adam smith
Adam smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap yang berurutan, yaitu :
·       Masa perburuan
·       Masa beternak
·       Masa bercocok tanam
·       Masa perdagangan
·       Masa perindustrian
Pandangan-pandangan adam smith
1.    proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain.
2.    Pertumbuhan ekonomi akan mulai mengalami perlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada
3.    Penurunan pertumbuhan ekonomi akan terus terjadi karena mata rantai tabungan, akumulasi modal dan investasi tetap terjalin dan berkaitan erat satu sama lain. Jika investasi rendah, maka kemampuan menabung akan turun, sehingga akumulasi modal akan mengalami penurunan pula. Jika hal tersebut terjadi berarti laju investasi juga akan rendah dan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Akhirnya kapitalisme dalam hal ini akan berada pada kondisi stasioner, yaitu pada tingkat pertumbuhan sama dengan nol.

b. Teori Pembangunan Karl marx
Karl marx dalam bukunya Das Kapital membagi evolusi perkembangan masyarakat menjadi tiga yaitu :
·       Feodalisme
Kondisi perekonomian masih bersifat tradisional. Tuan tanah merupakan pelaku ekonomi yang memiliki posisi tawar menawar terttinggi relative terhadap pelaku ekonomi lain. Perkembangan teknologi yang ada menyebabkan terjadinya pergeseran di sector ekonomi, di mana masyarakat yang semula agraris-feodal kemudian mulai beralih menjadi masyarakat industri yang kapitalis.
·       Kapitalisme
Sepeti halnya pada masa feudal, pada masa kapitalisme ini para pengusaha merupakan pihak yang memiliki tingkat posisi tawar menawar tertinggi relative terhadap pihak lain khususnya kaum buruh.
·       Sosialisme
Menurut karl marx kemampuan para pengusaha untuk melakukan akumulasi modal terletak pada kemmapuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih dari produktivitas buruh yang dipekerjakan.  

c. Teori Pertumbuhan Rostow
1) Tahap perekonomian tradisional
Perekonomian pada amasyarakat tradisonal cenderung bersifat subsisten. Pemanfaatan tehnologi dalam system produksi masih sangat terbatas. Dalam perekonomian semacam ini sector pertanian memegang peranan penting.
2)  Prakondisi Tinggal Landas
Tahap kedua dari proses pertumbuhan rostow ini pada dasarnya merupakan proses transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Sector industri mulai berkembang disamping sector pertanian yang masih memegang peranan penting dalam perekonomian. Tahap kedua ini merupakan tahap yang menentukan bagi persiapan menuju tahap-tahap opembangunan berikutnya yang menentukan, yaitu  tahap tinggal landas.
3) Tinggal landas
Tinggal landas merupakan tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat. Tinggal landas didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan sebagai berikut :
a) kenaikan lajun investasi produktif antara 5-10% dari pendapatan nasional
b) perkembangan salah satu atau beberapa sector manufaktur penting dengan laju perubahan tinggi.
c) hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial dan institusional yang menimbulkan hasrat ekspansi ke sector modern dan dampak eksternalnya akan memberikan daya dorong pada pertumbuhan ekonomi.
4) Tahap Menuju Kedewasaan
Tahap ini ditandai dengan penerapan efektif tehnologi modern terhadap sumber daya yang dimiliki. Tahapan ini merupakan tahapan jangka panjang dimana produksi dilakukan secara swadaya. Tahapan ini juga ditandai dengan munculnya beberapa sector penting yang baru. Pada saat Negara berada pada tahap kedewasaan tehnologi terdapat 3 perubahan penting yang terjadi ;
a. tenaga kerja berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik
b. perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar berubah menjadi menager efisien dan halus serta sopan
c. masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan perubahan lebih jauh.
5) Tahap Konsumsi Massa Tinggi
Tahap konsumsi masa tinggi merupakan akhir dari tahapan pembangunan yang dikemukakan oleh Rostow. Pada tahap ini akan ditandai dengan migrasi besar-besaran dari masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota. Akibat pembangunan pusat kota sebagai sental dari tempat bekerja. Terlapas dari permasalah diatas terdapat 3 kekuatan utama yang cenderung meningkatkan kesejahteraan dalam tahap konsumsi besar-besaran ini :
a. Penerapan kebijakan nasioanl guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional
b. ingin memiliki satu Negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial dan fasilitas hiburan bagi pekerja
c. keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sector penting seperti mobil, jaringan rel kereta api, rumah murah, dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik dan sebagainya.
2. Teori Perubahan Struktural
a. Teori Pembangunanan Arthur Lewis
Mengawali teorinya lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada dasarnya akan terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Perekonomian tradisional
2) Perekonomian industri

b.    Teori pembangunan chenery
Chenery kemudian membuat pengelompakan Negara dengan proses perubahan structural yang dialami berdasarkan tingkan pendapatan perkapita penduduknya. Untuk negera dengan tingkat pendapatan perkapita kurang dari $ 600 dikelompokkan ke dalam Negara yang baru melakukan pembangunan atau sering disebut Negara sedang berkembang. Sementara itu Negara dengan pendapatan perkapita antara $ 600 hingga $ 3.000 digolongkan sebagai Negara dalam frase transisi pembangunan. Penggolongan ini didasarkan pada harga yang terjadi pada tahun 1976.

3. Teori Dependensia (paul baran)
Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi 2 golongan yang pertama adalah perekonomian Negara-negara maju dan kedua adalah perekonomian Negara-negara sedang berkembang.
 Teori dependensia berusaha menjelaskan penyebab keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh Negara-negara sedang berkembang. Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi 2 golongan yang pertama adalah perekonomian Negara-negara maju dan kedua adalah perekonomian Negara-negara sedang berkembang.

4. Teori Kaum Neo Klasik Penentang Revolusi
Decade 1980 an menandai munculnya teori pembangunan neo klasik yang menjawab sanggahan dari teori dependensia. Teori dependensia yang cenderung menggunakan pendekatan yang bersifat revolusioner sebagai salah satu pemecahan eksploitasi Negara pusat terhadap periver mendapat sanggahan oleh teori ini. Teori pembangunan neo klasik yang anti terhadap pendekatan revolusioner sering disebut sebagai teori penawaran (supply side teori) teori ini merekomendasikan swastanisasi BUMN  meningkatkan peran perencanaan dan penetapan regulasi ekonomi yang menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan peran pihak swasta dalam pembangunan.
Argument sentral yang dikemukakan oleh ekonomi penganut teori ini terhadap serangan ekonom dependensia adalah bahwa keterbelakangan tidaklah disebabkan oleh eksploitasi Negara pusat terhadap perivery dengan kata lain mereka menyatakan bahwa keterbelakangn bukan disebabkan oleh pengaruh ekstern tetapi lebih pada pengaruh intern dalam Negara terbelakang tersebut. Besarnya derajat campur tangan pemerintah dalam aktivitas ekonomi, merebaknya korupsi, dan kurang intensif ekonomi, serta kesalahan dalam mengalokasikan sumber daya, merupakan sumber utama keterbelakangan itu.

5.  Teori-teori baru
Dalam perkembangan literature terakhir beberapa ahli mengklaim setidaknya ada 3 teori baru yang muncul.
a.     Teori pertumbuhan baru
Teori pertumbuhan baru yang pada dasarnya merupakan teori pertumbuhan endogen, memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan endogen karena menganggap pertumbuhan GNP lebih ditentukan oleh system proses produksi dan bukan berasal dari luar system. Berbeda dengan teori tradisional neo klasik yang menganggap pertumbuhan GNP sebagai akibat dari keseimbangan jangka panjang. Motivasi dasar teori NGT adalah menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar Negara dan proporsi yang lebih besar dari pertumbuhan yang diamati. Lebih jelasnya para teoritisi pertumbuhan endogen mencoba untuk menjelaskan factor-faktor yang menentukan ukuran dan tingkat pertumbuhan GDP yang belum dijelaskan dan dianggap ditentukan secara eksogen oleh persamaan pertumbuhan neo klasik versi solo.
Perbedaan utama antara model pertumbuhan endogen dengan model neo klasik adalah mengasumsikan bahwa investasi pemerintah dan swasta dalam human capital menghasilkan penghematan eksternal dan peningkatan produktivitas yang menolak kecenderungan deminising return. Teori pertumbuhan endogen mencoba menjelaskan adanya skala hasil yang meningkat dan pola pertumbuhan jangka panjang antar Negara.
b.    Tori geografi ekonomi baru
Dalam hasanah studi empiris, agenda penelitian semakin bergairah dengan kemunculan NEG. Pelopor neg percaya bahwaktiga hal ini jauh lebih penting daripada hasil skala yang konstan, persaingan sempurna dan keunggulan komperatif dalam menjelaskan perdagangan dan ketimpangan distribusi kegiatan ekonomi. Setidaknya ada 3 alasan mengapa para pakar ekonomi mulai menaruh perhatian pada geografi ekonomi dan memasukkan demensi ruang. Sebagaiman diidentifikasi oleh krugman. Pertama lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu Negara merupakan topic yang penting dengan sendirinya, kedua garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi regional menjadi semakin kabur. Namun alas an yang paling penting untuk melihat kembali geografi ekonomi adalah laboratorium intelektual dan empiris yang disediakannya.
c.     Teori perdagangan baru
NTT menawarkan perspektif yang berbeda dengan yang diatwarkan NEG dan neo klasik. NTT percaya bahwa sifat dasar dan karakter transaksi  internsaional telah sangat berubah dewasa ini dimana aliran barang, jasa, dan asset yang menembus batas wilayah antar Negara tidak begitu dipahami oleh teori-teori perdagangan internasional. Krtik utama NTT terhadap teori perdagangan yang lama terfokus pada asumsi persaingan sempurna dan pendapatan konstan, menghabiskan waktu terlalu banyak data dan teori daripada berbagai isu yang mempengaruhi ilmu ekonomi dan gagal dalam menelusuri sebab-sebab proteksionisme (Dot Welld 1994)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar