Sabtu, 29 Oktober 2011

Kasih

semua yang kurasa perih saat kutau hatimu tak hanya untukku
haruskah semua ini kuterima dengan lapang dada
memaafkanmu dan melupakan kesalahanmu begitu saja seperti tak ada apa-apa
dan membiarkan semua berjalan seperti sedia kala
lalu kau anggap apa hatiku ini?
mungkinkah semua yang kurasakan padamu tiada artinya lagi kini bagimu
hingga teganya kau duakan cinta yang tulus kuberikan padamu
mungkin ini pelajaran untukku agar lebih berhati-hati dalam mencintai seseorang
semoga saja Tuhan membuka pintu hatimu untuk sepenuhnya mencinyai aku
seperti yang kurasakan padamu
READ MORE >>

Jumat, 28 Oktober 2011

CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG / TERBELAKANG


CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG / TERBELAKANG
Oleh: Hairul Ilhami, SE.,MM


1. Kemiskinan umum
Negara berkembang adalah Negara yang dicekam kemiskinan seperti yang tercermin didalam pendapatan perkapita yang rendah. Pendapatan perkapita yang rendah ini lebih jauh tercermin pula dalam standard kehidupan rakyatnya yang rendah. Dinegara seperti ini makanan merupakan jenis konsumsi utama dan sekitar 75 % dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan Negara maju yang hanya 20 %. Karena tiadanya makanan yang bergizi seperti daging, telur, ikan dan susu, kebanyakan rakyat menggantinya dengan biji-bijian atau tepung.
Rakyat hidup dalam kondisi yang nyaris tidak sehat. Penduduk tidak memiliki air minum bersih, tidak memiliki pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Kematian anak pada usia muda disebabkan oleh kekurangan gizi, air minum tidak sehat, sanitasi buruk, kebodohan orang tua, dan langkanya imunisasi. Pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan sangat minim.

2. Pertanian mata pencaharian utama
Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tinggal didaerah pedesaan dan mata pencaharian utama adalah pertanian. Mereka yang bekerja dibidang pertanian berjumalah 4 X penduduk petani dinegara maju. Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda kemiskinan. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, terutama karena ia dilakukan dengan cara kuno dan dengan metodeproduksi usang serta ketinggalan jaman.

3. Ekonomi dualistis
Hamper semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Disatu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat dan di dekat kota sedang yang lain didaerah pedesaaan yang satu maju dan yang lain kurang maju. Dengan berpusat dikota ekonomi pasar berciri ultra modern sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian.

4. Sumber alam kurang terolah
Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam arti sumber tersebut tidak atau kurang dimanfaatkan. Suatu Negara mungkin saja kekurangan sumber alam, tetapi tidak dalam arti relatifnya. Mesekipun suatu Negara miskin dalam sumber alam tetapi ada kemungkinan dimasa depan Negara itu akan berubah menjadi pemilik sumber alam yang besar sebagai hasil penemuan sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan sumber yang ada dengan cara baru.

5. Ciri-ciri demografi
Negara terbelakang sangat mengemukakan satu sama lainnya. Karena posisi demografi dan kecenderungannya. Hal mana disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia dan laju pertumbuhan pnduduk yang beragam.
Namun demikian, ada satu kesamaan ciri, yaitu pertambahan penduduk yang cepat. Berbareng dengan tingkat pendapatan yang rendah dan nihilnyatingkat pemupukan modal, maka kian lengkaplah kesulitan bagi Negara seperti itu menopang pertambahan penduduknya. Dan sekiranya output meningkat sebagai hasil perbaikan tehnologi dan pemupukan modal, peningkatan tersebut akan segera ditelan oleh pertambahan tersebut. Akibatnya, tak ada perbaikan taraf hidup yang berarti.
Hamper semua Negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi serta dibarengi oleh tingkat kematian yang cenderung menurun. Di sebagian besar Negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami. Kelangkaan tanah dalam kaitannya dengan besar penduduk menyebabkan penanaman berlebihan dan penggarapan tanah tanpa sela dengan demikian berarti justru menghambat kemajuan ekonomi.

6. Pengangguran dan pengangguran tersembunyi
Di Negara terbelakang dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sector industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Disamping itu ada pula penganggur yang berpendidikan. Mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan tenaga kerja. Dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5 %, 20 % adalah penganggur.
Adapula jenis pengangguran tersembunyi lainnya dinegara seperti ini umpama apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan pendidikannya.
Lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sangat sedikit hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan. Mereka adalah pedagang keliling, pedagang kecil, pekerja hotel dan restaurant dan bengkel-bengkel reparasi dikota. Mereka ini juga terhitung penganggur tersebunyi.

7. Keterbelakangan ekonomi
Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang tidak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.
Sebab utama keterbelakangan adalah defisiensi atau produktifitas tenaga buruh yang rendah dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tidak mencapai kuantum, kesehatan yang buruk, buta huruf, dan tiadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.

8. Ketiadaan inisiatif dan usaha
Ciri khas lain Negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan terhalang oleh system sosial yang menutup daya cipta. Kekuatan adapt istiadat, ketegaran status dan kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya menciptakan iklim yang tidak menunjuang eksperimen dan inovasi. Pasar yang sempit, ketiadaan modal, ketiadaan milik pribadi, ketiadaan kebebasan berkontrak, ketiadaan hokum dan ketertiban, semuanya merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan Negara terbelakang tidak saja perusahaan swasta tetapi juga perusahaan Negara sulit tumbuh karena mekanisme administrasi tidak bekerja secara efisien.

9. Kelangkaan alat modal
Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari Negara terbelakang. Negara terbelakang diartikan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan tabungan dan investasi yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi pemupukan modalnya sangat rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan nasional bruto. Sedangkan dinegara industri adalah kira-kira 15-20%.

10. Keterbelakangan tehnologi
Disamping itu semua Negara terbelakang juga berada pada tingkat tehnologi yang amat tidak efisien. Keterbelakangan tehnologi pertama tercermin pada ongkos produksi rata-rata yang tinggi meski upah buruh rendah; kedua pada tingginya rasio buruh – output dan modal – output pada umumnya factor harga yang konstan mencerminkan produktivitas buruh dan modal yang rendah; ketiga pada besarnya jumlah tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih dan yang terakhir pada besarnya barang-barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output nasional.


11. Orientasi perdagangan luar negeri
Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi dan mesin. Peranan minyak, barang tambang, logam, dan barang primer lainnya dalam mata dagang ekspor.
Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor, akibatnya sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi rentang terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi dunia akan menjatuhkan permintaan dan harga sebagai akibatnya keseluruhan perekonomian akan terkena efek buruk. Karena tergantung pada mata dagang ekspor perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada impor. Impor biasanya terdiri dari bahan baker, barang pabrik, mata dagang primer, alat-alat transport dan mesin, dan bahkan makanan.

READ MORE >>

INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI


INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI
Oleh: Hairul Ilhami, SE.,MM


Indikator-Indikator kunci pembangunan secara garis besar pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Indikator Ekonomi  adalah GNP (GNI) per kapita laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan purchasing power parity.
Bank dunia (2003) mengklasifikasikan Negara berdasarkan tingkatan GNI per kapitanya sebagai berikut :
a. Negara berpenghasilan rendah (Low-income economies) adalah kelompok Negara-negara dengan GNI per kapita kurang atau sama dengan US$ 745 pada tahun 2001.
b. Negara berpenghasilan menengah (Middle-income economies) adalah kelompok Negara-negara dengan GNI per kapita lebih dari US$ 745 namun kurang dari US$ 8.626 pada tahun 2001. dalam kelompok Negara berpenghasilan menengah dibagi menjadi :
·         Negara berpenghasilan menengah papan bawah (Lowe-middle-income economies) dengan GNI per kapita antara US$ 746 hingga US$ 2.975.
·         Negara berpenghasilan menengah papan atas (Upper-income economies) dengan GNI per kapita antara US$ 2.976 hingga US$ 9.205
c. Negara berpenghasilan tinggi (High-income economies) adalah kelompok Negara-negara dengan GNI per kapita US$ 9.206 atau lebih pada tahun 2001
d. Dunia (world) meliputi semua Negara di dunia, termasuk Negara-negara yang datanya langka dan dengan penduduk lebih dari 30.000 jiwa.

Namun pada umumnya, Negara sedang berkembang (NSB)memiliki karakteristik yang relative sama yaitu :
a. Tingkat kehidupan rendah dengan ciri penghasilan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan tinggi, rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan.
b. Tingkat produktivitasnya rendah
c. Pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungannya tinggi
d. Tingkat pengangguran dan setengah mengganggunya tinggi dan cenderung meningkat.
e. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor produk primer demikian signifikan.
f. Dominan, tergantung, dan rentan dalam hubungan internasional.

GNP (GNI) Per Kapita dengan Purchasing Power Parity
Perbandingan antar Negara berdasarkan GNP per kapita seringkali menyesatkan. Ini disebabkan adanya pengkonversian penghasilan suatu Negara ke dalam satu mata uang yang sama (Baca : dollar AS) dengan kurs remsi. Kurs nominal ini tidak mencerminkan kemampuan relative daya beli mata uang yang berlainan, sehingga kesalahan sering muncul saat dilakukan perbandingan kinerja antar Negara. Oleh karena itu, purchasing power parity(PPP) dianjurkan sebagai alat pengkonversi GNP dalam mata uang  local ke dolar.
Secara teoritis, bila hokum harga tunggal (the law of one price) berlaku untuk segala jenis barang dan jasa, kurs PPP dapat dijumpai pada sejumlah harga. Dalam khasanah teori PPP dikenal dua versi PPP yaitu : versi absolute dan versi relative.
Gross National Income (GNI) merupakan penjumlahan dari nilai tambah semua hasil produksi nasional ditambah pajak (tidak termasuk subsidi). Sedangkan output dan tambahan penghasilan dari luar negeri tidak dimasukkan dalam penghitungan. GNI per kapita adalah pendapatan nasional bruto dibagi jumlah populasi penduduk.

2. Indikator Sosial adalah HDI (Human Development Index) dan PQLI (Physical Quality Life Index) atau indeks mutu hidup.
a. Indikator Sosial sebagai alternatif indicator pembangunan
GNP per kapita sebagai ukuran tingkat kesejahteraan mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan umum yang sering dikemukakan adalah tingkat memasukkan produksi yang tidak melalui pasar seperti dalam perekonomian subsisten, jasa ibu rumah tangga, transaksi barang bekas, kerusakan lingkungan, dan masalah distribusi pendapatan. Akibatnya bermunculan upaya untuk memperbaiki maupun menciptakan indicator lain sebagai pelengkap ataupun alternatif dari indicator kemakmuran yang tradisional.
Daftar indicator kunci pembangunan sosial-ekonomi versi UNRISD
·     Harapan hidup
·     Persentase penduduk di daerah sebanyak 20.000 atau lebih
·     Konsumsi protein hewani per kapita per hari
·     Kombinasi tingkat pendidikan dasar dan menengah
·     Rasio pendidikan luar sekolah
·     Rata-rata jumlah orang per kamar
·     Sirkulasi surat kabar per 1000 penduduk
·     Persentase penduduk usia kerja dengan listrik, gas, air, dsb
·     Produksi pertanian per pekerja pria di sector pertanian
·     Persentase tenaga kerja pria dewasa di pertanian
·     Konsumsi listrik, kw per kapita
·     Konsumsi baja, kg per kapita
·     Konsumsi energi, ekuivalen kg batubara per kapita
·     Persentase sector manufaktur dalam GDP
·     Perdagangan luar negeri per kapita
·     Persentase penerima gaji dan upah terhadap angkatan kerja.
b. Indeks Mutu Hidup (PQLI)
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, Morris D. Morris memperkenalkan Physical Quality Life Index (PQLI), yang lazim diterjemahkan sebagai indeks Mutu Hidup (IMH). PQLI merupakan indeks komposit (gabungan) dari 3 indikator yaitu :
·     Harapan hidup pada usia satu tahun
·     Angka kematian
·     Tingkat melek huruf.
Untuk masing-masing indicator, kinerja ekonomi suatu Negara dinayatakan dalam skala 1 hingga 100, di mana 1 merupakan kinerja terjelek, sedang 100 adalah kinerj terbaik.
c. Human Development Index (HDI)
Seperti halnya PQLI, HDI mencoba merangking semua Negara dalam skala 0 (sebagai tingkatan pembangunan manusia yang terendah) hingga 1 (Pembangunan manusia yang tertinggi) berdasarkan atas 3 tujuan atau produk pembangunan , yaitu :
·     Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup
·     Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang dapat membaca (Diberi bobot dua pertiga) dan rata-rata tahun sekolah (diberi bobot sepertiga)
·     Penghasilan yang dikur dengan pendapatanper kapita riil yang telah disesuaikan, yaitu disesuaikan menurut daya beli mata uang masing-masing Negara dan asumsi menurunnya utilitas marginal penghasilan dengan cepat.

Kisaran antara nilai minimum dan maksimum untuk indicator yang tercakup sebagai komponen HDI adalah (UNSFIRS, 2000) :
·     Harapan hidup kelahiran                                 : 25 – 85 (Standar UNDP)
·     Tingkat melek huruf                                        : 0 – 100 (Standar UNDP)
·     Rata-rata lama sekolah                                    : 0 – 15 (Standar UNDP)
·     Konsumsi per kapita yang disesuaikan           : 300.000 – 732.720

Keterkaitan Antar Indikator
Keterkaitan antara pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan demokrasi yaitu pembangunan manusia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui demokrasi. Pengaruh langsung pembangunan manusia terhadap pertumbuhan (hubungan 1) bahwa tingkat melek huruf yang tinggi, tingkat kematian bayi yang rendah, dan tingkat kesenjangan dan kemiskinan yang rendahmemberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di Asia Timur dan Tenggara
Pengaruh tidak langsung pembangunan manusia terhadap pertumbuhan melalui konsolidasi demokrasi. Tingkat melek huruf yang tinggi, kesehatan yang baik dan kesamaan kesempatan memungkinkan partisipasi masyarakat dalam proses politik dan membantu dalam membangunan consensus atas tujuan pembangunan (hubungan2). Demokrasi yang partisipatif merupakan alat yang efektif bagi pengumpulan suara dan resolusi konflik, dan pada gilirannya meningkatkan stabilitas politk dan sosial. Dengan memberdayakan masyarakat dan inisiatif local maka efisiensi pilihan investasi dan penyediaan jasa meningkat.
READ MORE >>

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN


TEORI UTAMA PEMBANGUNAN
Oleh: Hairul Ilhami, SE., MM

1. Teori pertumbuhan linear
a. Teori pertumbuhan adam smith
Adam smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap yang berurutan, yaitu :
·       Masa perburuan
·       Masa beternak
·       Masa bercocok tanam
·       Masa perdagangan
·       Masa perindustrian
Pandangan-pandangan adam smith
1.    proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain.
2.    Pertumbuhan ekonomi akan mulai mengalami perlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada
3.    Penurunan pertumbuhan ekonomi akan terus terjadi karena mata rantai tabungan, akumulasi modal dan investasi tetap terjalin dan berkaitan erat satu sama lain. Jika investasi rendah, maka kemampuan menabung akan turun, sehingga akumulasi modal akan mengalami penurunan pula. Jika hal tersebut terjadi berarti laju investasi juga akan rendah dan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Akhirnya kapitalisme dalam hal ini akan berada pada kondisi stasioner, yaitu pada tingkat pertumbuhan sama dengan nol.

b. Teori Pembangunan Karl marx
Karl marx dalam bukunya Das Kapital membagi evolusi perkembangan masyarakat menjadi tiga yaitu :
·       Feodalisme
Kondisi perekonomian masih bersifat tradisional. Tuan tanah merupakan pelaku ekonomi yang memiliki posisi tawar menawar terttinggi relative terhadap pelaku ekonomi lain. Perkembangan teknologi yang ada menyebabkan terjadinya pergeseran di sector ekonomi, di mana masyarakat yang semula agraris-feodal kemudian mulai beralih menjadi masyarakat industri yang kapitalis.
·       Kapitalisme
Sepeti halnya pada masa feudal, pada masa kapitalisme ini para pengusaha merupakan pihak yang memiliki tingkat posisi tawar menawar tertinggi relative terhadap pihak lain khususnya kaum buruh.
·       Sosialisme
Menurut karl marx kemampuan para pengusaha untuk melakukan akumulasi modal terletak pada kemmapuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih dari produktivitas buruh yang dipekerjakan.  

c. Teori Pertumbuhan Rostow
1) Tahap perekonomian tradisional
Perekonomian pada amasyarakat tradisonal cenderung bersifat subsisten. Pemanfaatan tehnologi dalam system produksi masih sangat terbatas. Dalam perekonomian semacam ini sector pertanian memegang peranan penting.
2)  Prakondisi Tinggal Landas
Tahap kedua dari proses pertumbuhan rostow ini pada dasarnya merupakan proses transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Sector industri mulai berkembang disamping sector pertanian yang masih memegang peranan penting dalam perekonomian. Tahap kedua ini merupakan tahap yang menentukan bagi persiapan menuju tahap-tahap opembangunan berikutnya yang menentukan, yaitu  tahap tinggal landas.
3) Tinggal landas
Tinggal landas merupakan tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat. Tinggal landas didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan sebagai berikut :
a) kenaikan lajun investasi produktif antara 5-10% dari pendapatan nasional
b) perkembangan salah satu atau beberapa sector manufaktur penting dengan laju perubahan tinggi.
c) hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial dan institusional yang menimbulkan hasrat ekspansi ke sector modern dan dampak eksternalnya akan memberikan daya dorong pada pertumbuhan ekonomi.
4) Tahap Menuju Kedewasaan
Tahap ini ditandai dengan penerapan efektif tehnologi modern terhadap sumber daya yang dimiliki. Tahapan ini merupakan tahapan jangka panjang dimana produksi dilakukan secara swadaya. Tahapan ini juga ditandai dengan munculnya beberapa sector penting yang baru. Pada saat Negara berada pada tahap kedewasaan tehnologi terdapat 3 perubahan penting yang terjadi ;
a. tenaga kerja berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik
b. perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar berubah menjadi menager efisien dan halus serta sopan
c. masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan perubahan lebih jauh.
5) Tahap Konsumsi Massa Tinggi
Tahap konsumsi masa tinggi merupakan akhir dari tahapan pembangunan yang dikemukakan oleh Rostow. Pada tahap ini akan ditandai dengan migrasi besar-besaran dari masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota. Akibat pembangunan pusat kota sebagai sental dari tempat bekerja. Terlapas dari permasalah diatas terdapat 3 kekuatan utama yang cenderung meningkatkan kesejahteraan dalam tahap konsumsi besar-besaran ini :
a. Penerapan kebijakan nasioanl guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional
b. ingin memiliki satu Negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial dan fasilitas hiburan bagi pekerja
c. keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sector penting seperti mobil, jaringan rel kereta api, rumah murah, dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik dan sebagainya.
2. Teori Perubahan Struktural
a. Teori Pembangunanan Arthur Lewis
Mengawali teorinya lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada dasarnya akan terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Perekonomian tradisional
2) Perekonomian industri

b.    Teori pembangunan chenery
Chenery kemudian membuat pengelompakan Negara dengan proses perubahan structural yang dialami berdasarkan tingkan pendapatan perkapita penduduknya. Untuk negera dengan tingkat pendapatan perkapita kurang dari $ 600 dikelompokkan ke dalam Negara yang baru melakukan pembangunan atau sering disebut Negara sedang berkembang. Sementara itu Negara dengan pendapatan perkapita antara $ 600 hingga $ 3.000 digolongkan sebagai Negara dalam frase transisi pembangunan. Penggolongan ini didasarkan pada harga yang terjadi pada tahun 1976.

3. Teori Dependensia (paul baran)
Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi 2 golongan yang pertama adalah perekonomian Negara-negara maju dan kedua adalah perekonomian Negara-negara sedang berkembang.
 Teori dependensia berusaha menjelaskan penyebab keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh Negara-negara sedang berkembang. Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi 2 golongan yang pertama adalah perekonomian Negara-negara maju dan kedua adalah perekonomian Negara-negara sedang berkembang.

4. Teori Kaum Neo Klasik Penentang Revolusi
Decade 1980 an menandai munculnya teori pembangunan neo klasik yang menjawab sanggahan dari teori dependensia. Teori dependensia yang cenderung menggunakan pendekatan yang bersifat revolusioner sebagai salah satu pemecahan eksploitasi Negara pusat terhadap periver mendapat sanggahan oleh teori ini. Teori pembangunan neo klasik yang anti terhadap pendekatan revolusioner sering disebut sebagai teori penawaran (supply side teori) teori ini merekomendasikan swastanisasi BUMN  meningkatkan peran perencanaan dan penetapan regulasi ekonomi yang menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan peran pihak swasta dalam pembangunan.
Argument sentral yang dikemukakan oleh ekonomi penganut teori ini terhadap serangan ekonom dependensia adalah bahwa keterbelakangan tidaklah disebabkan oleh eksploitasi Negara pusat terhadap perivery dengan kata lain mereka menyatakan bahwa keterbelakangn bukan disebabkan oleh pengaruh ekstern tetapi lebih pada pengaruh intern dalam Negara terbelakang tersebut. Besarnya derajat campur tangan pemerintah dalam aktivitas ekonomi, merebaknya korupsi, dan kurang intensif ekonomi, serta kesalahan dalam mengalokasikan sumber daya, merupakan sumber utama keterbelakangan itu.

5.  Teori-teori baru
Dalam perkembangan literature terakhir beberapa ahli mengklaim setidaknya ada 3 teori baru yang muncul.
a.     Teori pertumbuhan baru
Teori pertumbuhan baru yang pada dasarnya merupakan teori pertumbuhan endogen, memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan endogen karena menganggap pertumbuhan GNP lebih ditentukan oleh system proses produksi dan bukan berasal dari luar system. Berbeda dengan teori tradisional neo klasik yang menganggap pertumbuhan GNP sebagai akibat dari keseimbangan jangka panjang. Motivasi dasar teori NGT adalah menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar Negara dan proporsi yang lebih besar dari pertumbuhan yang diamati. Lebih jelasnya para teoritisi pertumbuhan endogen mencoba untuk menjelaskan factor-faktor yang menentukan ukuran dan tingkat pertumbuhan GDP yang belum dijelaskan dan dianggap ditentukan secara eksogen oleh persamaan pertumbuhan neo klasik versi solo.
Perbedaan utama antara model pertumbuhan endogen dengan model neo klasik adalah mengasumsikan bahwa investasi pemerintah dan swasta dalam human capital menghasilkan penghematan eksternal dan peningkatan produktivitas yang menolak kecenderungan deminising return. Teori pertumbuhan endogen mencoba menjelaskan adanya skala hasil yang meningkat dan pola pertumbuhan jangka panjang antar Negara.
b.    Tori geografi ekonomi baru
Dalam hasanah studi empiris, agenda penelitian semakin bergairah dengan kemunculan NEG. Pelopor neg percaya bahwaktiga hal ini jauh lebih penting daripada hasil skala yang konstan, persaingan sempurna dan keunggulan komperatif dalam menjelaskan perdagangan dan ketimpangan distribusi kegiatan ekonomi. Setidaknya ada 3 alasan mengapa para pakar ekonomi mulai menaruh perhatian pada geografi ekonomi dan memasukkan demensi ruang. Sebagaiman diidentifikasi oleh krugman. Pertama lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu Negara merupakan topic yang penting dengan sendirinya, kedua garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi regional menjadi semakin kabur. Namun alas an yang paling penting untuk melihat kembali geografi ekonomi adalah laboratorium intelektual dan empiris yang disediakannya.
c.     Teori perdagangan baru
NTT menawarkan perspektif yang berbeda dengan yang diatwarkan NEG dan neo klasik. NTT percaya bahwa sifat dasar dan karakter transaksi  internsaional telah sangat berubah dewasa ini dimana aliran barang, jasa, dan asset yang menembus batas wilayah antar Negara tidak begitu dipahami oleh teori-teori perdagangan internasional. Krtik utama NTT terhadap teori perdagangan yang lama terfokus pada asumsi persaingan sempurna dan pendapatan konstan, menghabiskan waktu terlalu banyak data dan teori daripada berbagai isu yang mempengaruhi ilmu ekonomi dan gagal dalam menelusuri sebab-sebab proteksionisme (Dot Welld 1994)
READ MORE >>

Pengertian Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Ekonomi

PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN DAN

PEMBANGUNAN EKONOMI


Ekonomi  pembangunan: ilmu yang mengajari tentang pembangunan di bidang ekonomi.
Definisi Pembangunan Ekonomi :
Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu Negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah “garis kemiskinan absolute” tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang.

Yang dimaksud  dengan proses adalah berlangsungnya kekuatan-kekuatan tertentu yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi. Proses pembangunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan perubahan dalam :
1.      Perubahan struktur ekonomi : dari pertanian ke industri atau jasa
2.      Perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri.
ADA 3 KATA KUNCI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI :
1. Suatu proses, yang terjadi secara terus-menerus (Berkesinambungan)
2. Adanya usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita riil
3. Kenaikan per kapita riil yang berjalan dalam jangka panjang


Namun secara implicit dari pengertian diatas terkandung 2 konsep yaitu pertumbuhan dan pembangunan yang satu dengan yang lainnya berbeda tapi saling terkait.
Perbedaannya adalah : jika pertumbuhan menunjukkan peningkatan output dalam pembangunan mencakup peningkatan output yang terkait dengan perubahan tatanan teknis dan institusional.

Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
1.      Lebih bersifat kuantitas yaitu meningkatnya output secara efisien.
2.      Tidak mempersoalkan bertambahnya jumlah penduduk (Populasi) apakah lebih besar ataukah lebih kecil dibandingkan dengan bertambahnya output (GNP)
3.      Penekananya dari aspek produksi/pendapatan nasional dalam jangka panjang.
4.      proses naiknya output per kapita dalam jangka panjang
5.      Pertumbuhan merupakan salah satu kondisi yang menjadi sasaran pembangunan
6.      Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pendapatan nasional.
7.      Terjadinya pertumbuhan ekonomi belum tentu terjadi proses pembangunan

Pembangunan ekonomi
1.      Tidak hanya bersifat kuantitatif tapi juga memperhatikan perubahan structural dan lebih bersifat kualitatif (perubahan cara-cara produksi, mutu alat yang digunakan, sikap mental, kelembagaan menuju kesejahteraan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat).
2.      Menunjukkan kenaikan output yang lebih besar dari pada pertambahan penduduk (Populasi)
3.      Tidak hanya pada aspek produksi tapi juga pada aspek pemerataan ekonomi, pemberantasan kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan.
4.      Proses perubahan secara terus menerus dalam upaya menciptakan struktur sosial ekonomi yang lebih baik.
5.      Pembangunan ekonomi merupakan suatu alat / sarana untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
6.      Pembangunan ekonomi ditentukan oleh banyak factor-faktor lainnya termasuk pertumbuhan
7.      Pembangunan selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan

Kriteria / Indikator Keberhasilan Pembangunan
Pembangunan ekonomi suatu Negara banyak ragamnya dan tidak hanya dapat dilihat dari satu aspek ekonomi saja misalnya : Pendapatan nasional, kesempatan kerja, distribusi pendapatan nasional, pembayaran internasional, tingkat harga, perekonomian yang stabil tetapi juga berhubungan dengan aspek sosial misalnya lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, transportasi, prestasi olah raga dan sebagainya.

Faktor-Faktor yang menjadi hambatan pembangunan ekonomi
1.      bertambahnya jumlah penduduk yang besar
2.      kurangnya modal dan tenaga ahli. Hal ini menyebabkan sumber daya alam belum diolah, produktifitas rendah à pendapatan riil masyarakat rendah à tingkat pengeluaran konsumsi rendah à investasi rendah à pendidikan juga rendah sehingga terjadi istilah lingkaran setan yang tak berujung pangkal.
3.      kurang kesempatan kerja yang ditandai dengan banyaknya tingkat pengangguran
4.      sebagian penduduk bekerja disektor pertanian dengan tehnologi yang tradisional

Dampak positif pembangunan ekonomi
1.      Menambah sarana bagi penyediaan kebutuhan masyarakat
2.      Mengurangi gep perbedaan antara Negara-negara maju dengan Negara-negara berkembang
3.      Mengurangi kemiskinan, kebodohan yang menghambat kesejahteraan masyarakat
4.      Dapat mengatasi laju perkembangan penduduk melalui keluarga berencana (KB) yang akhirnya dapat mengatasi sedikit masalah kesempatan kerja
5.      Meningkatkan kemakmuran dalam arti kekayaan yang dimiliki
6.      Memberikan kesempatan berpolitik dan berbudaya dan berkreasi sehingga dapat memberikan rasa senang pada masyarakat.
7.      Memungkinkan terjadi perubahan-perubahan menuju kearah yang lebih baik

Dampak Negatif Pembangunan ekonomi
1.      Mendorong orang bersifat konsumtif / individualistis.
2.      Berkurangnya sifat gotong royong dalam masyarakat
3.      Dapat merenggangkan hubungan kekeluargaan yang merupakan akar budaya
4.      Adanya pencemaran lingkungan hidup
READ MORE >>