seperti inikah dunia?
begitu kejam merampas semua cinta yang q miliki
sayang mengapa kita terpisah begini
sanggupkah aku tanpamu disisi
sedang semua yang aku rasakan dulu tiadalah guna tanpa hadirmu
Tuhan
jadikanlah semua ini sebagai bahan pembelajaran untukku agar bisa menjadi jauh lebih lagi
sayang
maafkanlah aku jika aq selalu membuatmu terluka
maaf jika cintamu tak terbalaskan olehku
bukan berarti aq tak mencintaimu
namun ternyata aku tak bisa lari dari kenyataan
semoga kita bisa bahagia dengan tanpa bersatunya kita.....
Modal adalah dana yang digunakan
untuk membayai aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham
biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan modal
sangatlah penting, dengan alasan:
1.Memaksimalkan nilai perusahaan
mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.
2.Keputusan penggagaran modal (capital
budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
3.Keputusam-keputusan lain seperti
leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting
dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba
investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak
dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang
ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya
modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu
investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah
bagian yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para
investornya pada tingkat resiko tertentu.
Dalam
konteks manajemen keuangan, "biaya modal" merujuk pada remunerasi
yang dibutuhkan oleh investor atau pemberi pinjaman untuk mendorong mereka
untuk menyediakan dana untuk bisnis yang sedang berlangsung. Jika tujuan
perusahaan adalah untuk tetap menguntungkan dan meningkatkan nilai bagi para
pemegang sahamnya, setiap penggunaan modal harus kembali setidaknya biaya
modal, dan optimal, jumlah yang lebih besar dari biaya modal. Biaya rata-rata
tertimbang dari Modal (WACC) sering digunakan sebagai patokan, atau
"hurdle rate" ketika mengevaluasi proyek-proyek baru dan bisnis yang
akan memerlukan penggunaan sumber daya yang langka pendanaan.
Komputasi
biaya modal perusahaan tidak sesederhana menggunakan, misalnya, tingkat bunga
yang dibebankan pada pembiayaan bank. Biaya sebenarnya modal harus ditentukan
mempertimbangkan ekonomi, pasar, dan masalah pajak. Kadang-kadang hubungan
investor dan persepsi pasar berperan dalam menentukan struktur modal perusahaan
juga.
Sebagian
besar perusahaan tidak hanya bergantung pada satu jenis pembiayaan, tetapi
berusaha untuk mempertahankan struktur modal dapat diterima menggunakan
campuran dari berbagai unsur. Sumber-sumber pembiayaan termasuk utang jangka
panjang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Dalam diskusi ini kita
akan membahas empat jenis modal, biaya relatif mereka, dan metode-metode mana
Biaya rata-rata tertimbang dari Modal berasal untuk penggunaan praktis.
Biaya
penggunaan modal yang yang explicit dari suatu sumber dana adalah sama dengan
“discount rate” yang dapat menjadikan nilai sekarang (present value) dari dana
netto yang diterima perusahaan dari suatu sumber dana yang sama dengan nilai
yang sama dengan nilai sekarang dari semua dana yang harus dibayarkan karena
penggunaan dana tersebut beserta pelunasannya. Pembayaran atau “out flows” itu
ialah dalam bentuknya pembayaran bunga, pembayaran utang pokok atau
“principal”, atau deviden.
Perhitungan biaya
penggunaan modal dapat didasarkan atas perhitungan sebelum pajak (before-tax)
atau perhitungan sesudah pajak (after-tax). Pada umumnya digunakan perhitungan
atas dasar sesudah pajak (after tax basis). Biaya modal rata-rata (average cost
of capital) biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu usul investasi, yitu dengan membandingkan “rate of return”
dari usul investasi tersebut dengan “cost of capital” nya. Oleh karena
perhitungan “rate of return” didasarkan atas dasar sesudah pajak, maka
sewajarnya kalau pembandingnya juga diperhitungkan atas dasar sesudah pajak.
Dalam perhitungan “cost of capital” selanjutnya akan didasarkan atas
perhitungan ssudah pajak (after – tax basis).
a.Biaya
Penggunaan Dana Dari Berbagai Sumber Dana Secara Individual.
1.Biaya Penggunaan Dana
Yang Berasal Dari Utang Jangka Pendek.
Pada
dasarnya utang jangka pendek terdiri dari utang perniagaan (trade accounts
payable), utang wesel dan kredit jangka pendek dari Bank. Biaya kredit perniagaan (trade credit) adalah explicit. Kalau kita
gagal membayar tepat pada waktunya, kita akan kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan “cash discaunt”. Kalau suatu perusahaan biasanya kehilangan suatu
kesempatan mendapatkan “cash discount” selama setahun, biaya “explicit”nya dari
kredit perniagaan tersebut dapat dihitung membandingkan cash discount yang
ilang deengan jumlah rata-rata utang perniagaan selama setahun.
Contoh:
Misalkan
cash discount yang hilang selama setahun sebesar Rp5.000.000,00 dan utang
perniagaan rata-rata sebesar Rp50.000,00 maka biaya kredit perniagaan yang
explisit sebelum pajak adalah sebesar
5.000=10%
50.000
biaya
ini adalah “tax-deductible expense”, karena bunga modal diperhitungkan dari
jumlah keuntungan sebelum terkena beban pajak, sehingga dengan adanya beban
bunga,maka beban keuntungan yang terkana pajak menjadi lebih kecil.
Biaya
ini penggunaan utang sesudah pajak (after-tax cost of debt) dapat dihitung
dengan cara sbb:
Biaya
utang sesudah pajak = biaya utang sebelum pajak x (1,0 – tingkat pajak).
Misalkan
tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya utang sesudah pajaknya
dapat dihitung sbb:
Perusahaan
yang dikelola dengan baik pada umumnya selalu membayar kredit perniagaan dalam
periode “discount” sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan dari adanya
“cash discount” tersebut, yang ini berarti bahwa perusahaan tidak pernah
mempunyai beban yang bersifat explicit.
Utang wesel mempunyai
bunga yang tetap dan dihitung dari harga nominalnya. Adalah penting disini
untuk mengkaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang diterima atau
tersedia untuk digunakan (dana yang efektif dapat digunakan).
Untuk
kredit jangka pendek biasanya bank langsung memotong bunganya di muka dari
jumlah uang yang diberikan sehingga penerima kredit menerima jumlah uang yang
lebih kecil dari utang nominalnya.
Contoh:
Misalnya
kita mengadakan utang wesel dengan nominal Rp100.000,00 dengan bunga 15%/thn
dengan umur satu tahun. Dalam hal ini kita hanya menerima uang sebesar
Rp85.000,00 (yaitu Rp100.000,00 minus bunga Rp15.000,00). Dengan demikian
tingkat bunga yang sebenarnya sebelum pajak adalah sebesar
Rp15.000,00= 17,65%
85.000,00
Kalau
tngkat pajak 40%,maka biaya pajaknya adalah
17,65%(1,0-0,4)=17,65%(0.65)=10,50%
Prinsip
ini juga diterapkan dalam menghitung biaya penggunaan utang dari kredit jangka
pendek yang diberikan oleh bank.
2.Biaya Penggunaan Modal
Yang Berasal Dari Utang Jangka Panjang.
Dalam
perhitungan biaya penggunaan utang jangka panjang dan umumnya adalah dalam
bentuknya obligasi kitapun harus mengkaitkan jumlah dana netto yang diterima
dengan pengeluaran-pengeluaran kas karena penggunaan dana tersebut. Pada
dasarnya biaya penggunaan utang jangka panjang atau biaya penggunaan dana yang
berasal dari obligasi (cost of bonds) dapat dihitung dengan menggunakan cara
seperti perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasiyang dengan “shortcut” atau dengan
menggunakan tabel present value.
3.Biaya Penggunaan Modal
Yang Berasal Dari Saham Preferen.
Saham
preferen mempunyai sifat campuran antara utang dan saham biasa. Mempunyai sifat
sebagai utang, karena saham preferen mengandung kewajiban yang tetap untuk
mengadakan pembayaran secara periodik,dan dalam likuidasi perusahaan pemegang
saham preferen mempunyai hak didahulukan sebelum pemegang saham biasa. Tidak
seperti utang karena kegagalan untuk membayar deviden saham pereferen tidak
melibatkan pembubaran perusahaan. Saham preferen mengandung resiko yang lebih
besar dari pada saham biasa, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan utang.
Biaya penggunaan dana yang berasal dari penjualan saham preferen atau disingkat
biaya saham preferen (cost of preferred stock) dapat dihitung dengan membagi
deviden per lembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net price) yang
diperoleh dari penjualan selembar saham preferen baru (pn). Deviden saham
preferen dibebankan dari keuntungan sesudah pajak. Lain halnya dengan bunga
pinjaman, atau dengan kata lain diambilkan dari keuntungan sebelum pajak,
sehingga perlu diadakan penyesuaian pajak (tax-adjustment) untuk menentukan
biaya utang sesudah pajak (after tax-cost of debt).
4.Biaya Penggunaan Modal
Yang Berasal Dari Laba Ditahan (Cost Of Retained Earning).
Apabila
kita akan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan (retained
earning), kita harus menyadari bahwa penggunaan dana tersebutpun ada biayanya.
Sumber dana ini seperti sumber-sumber dana lainnyapun harus diperhitungkan
biayanya. Seandainya sumber ini memang tanpa biaya lebih baik keuntungan
tersebut dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu pemilik modal sendiri, sehingga
mereka memiliki kesempatan untuk menggunakannya pada kesempatan investasi
lainnya, dan dari investasi tersebut dapat diperoleh tambahan keuntungan.
Besarnya
biaya penggunaan dana yang berasal dari laba ditahan (cost of retained earning)
adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam saham yang
diharapkan diterima oleh para investor, atau dengan kata lain biayanya dianggap
sama dengan biaya penggunaan dana yang berasal dari saham biasa.
5.Biaya Penggunaan Modal
Yang Berasal Dari Emisi Saham Biasa Baru.
Biaya
penggunaan dana yang berasal dari emisi saham biasa baru atau disingkat “biaya
saham biasa baru” (cost of new common stock) adalah lebih tinggi daripada biaya
penggunaan dana yang berasal dari laba yang ditahan (cost of retained earning)
karena dalam emisi saham baru dibebani biaya emisi (flotation/floating cost)
Biaya
penggunaan dana yang berasal dari emisi saham biasa baru dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sbb:
Biaya saham
biasa baru (cost of new common stock)=
Tingkat
pendapatan investasi (rate of return)yang di harapkan dari saham biasa
1-presentasi
biaya emisi dihitung dari harga jual (sebelum dikurangi biaya emisi)
b.Biaya
Penggunaan Modal Secara Keseluruhan (Over-All Cost Of Capital).
Tingkat
biaya penggunaan modal yang harus diperhitungkan oleh perusahaan adalah tingkat
biaya penggunaan modal perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena biaya dari
masing-masing sumber dana itu berbeda-beda maka untuk menetapkan biaya modal
dari perusahaan secara keseluruhan perlu mneghitung “weighted average” dari
berbagai sumbe dana tersebut.
Penetapan
bobot atau “weight” dapat didasarkan pada:
1.Jumlah
rupiah dari masing-masing komponen struktural modal.
2.Proporsi
modal dalam struktural modal dinyatakan dalampersentase.
Dengan
mengalikan masing-masing komponen modal dengan biaya masing-masing komponennya
dapatlah dihitung besarnya biaya modal pertimbang (weighted cost of capital).
Adapun istilah-istilah lain yang juga digunakan untuk maksud yang sama adalah:
“average cost of capital, over-all cost of capital,combined cost of capital,
joint cost of capital”.
Biaya penggunaan dana yang berasal dari depresasi.
Besarnya biaya
penggunaan dana yang berasal dari depresiasi (cost of depreciation) adalah sama
besarnya dengan biaya modal rata-rata sebelum menggunakan dana yang berasal
dari emisi saham baru.
c.Fungsi“Cost Of Capital” Dalam Penggunaan Berbagai
Metode Pemilihan Investasi.
Pengertian
“cost of capital” disini dimaksudkan sebagai biaya penggunaan modal yang
menyeluruh (over-all cost of capital) atau “weighted cost of capital”.kalau
kita menggunakan “net present value” atau “profitability index” sebagai cara
untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usul investasi, maka “cost of
capital” berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung
nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.
Apabila
nilai sekarang dari proceeds atas dasar discount rate tersebut (yaitu sebesar
cos of capital) lebih besar dari nilai sekarang dari pengeluaran investasinya
sehingga nilai sekarang neto atau net present value-nya positif,maka usul
investasi tersebut dapat diterima. Apabila ada perubahan biaya dari salah satu
atau beberapa sumber dana,atau perubahan komposisi modalnya, maka “cost of
capital”nya pun aan berubah, sehingga hasil perhitungan NPV atau probabiliy
index-nya pun akan berubah.
Apabila
kita menggunakan metode “internal rate of return”, maka fungsi cost of capital
(c.o.c) adalah sebagai “hurdle rate” atau “cut-off rate” (tingkat pembatas atau
pemotong)dalam hal kita mengadakan evaluasi terhadap usul-usul proyek
investasi.
Apabila
“rate of return” dari usul suatu proyek investasi lebih besar daripada
C.O.C.nya maka usul proyek investasi tersebut lebih kecil dari c.o.c.nya maka
usul proyek investasi tersebut harus ditolak. Kalau ada beberapa usul investasi
mana yang mempunyai rate of returnyang
lebih besar dari c.o.c. tersebut, dan itulah usul-usul investasi yang dapat
diterima.